STiMB Luluskan 60 Wisudawan Musik, Senat Tuntut Ikuti Perkembangan Digital
Keuntungan dari perkembangan industri, katanya, keleluasaan pemasaran karya musik yang tidak terbatas.
Di tengah persaingan yang semakin ketat, tentu dibutuhkan kemampuan kreativitas yang mumpuni.
“Era digital saat ini, satu kata kunci yang harus diingat adalah konsistensi. Jika tidak konsisten dalam berkarya, dipastikan sulit mencapai kesuksesan, baik popularitas maupun kesuksesan secara ekonomi,” jelasnya.
Salah seorang wisudawan, Muhammad Rafi Hermansyah (27) dari jurusan (mayor) Gitar Elektrik, mengatakan awalnya dia mengambil D3 selama tiga tahun, kemudian melanjutkan ke jenjang S1.
“Kesan berkuliah di STiMB ini seru, bisa tahu banyak hal tentang musik yang enggak hanya praktek, tapi teori juga. Kami mendapat ilmu mengenai teknologi zaman sekarang yang mumpuni yang bisa mendukung bakat musik, sehingga dapat membuat karya lebih bebas dan mudah,” ujarnya.
Rafi pun mengaku sulit berkuliah di STiMB ini. Namun, karena telah menjadi passion, maka mau tak mau sesulit apapun mesti dilalui dan dijalani.
Dengan keterbatasan yang dia miliki, dia pun akhirnya berhasil lulus dalam bidang yang dia sukai.
“Kepada orang-orang yang punya keterbatasan seperti saya, believe on your dream (percaya pada mimpimu). Carilah support system yang baik supaya mimpimu bisa terwujud sempurna. Karena itu penting. Dan, support system saya itu keluarga juga teman-teman,” terangnya. (mcr27/jpnn)
Sekolah Tinggi Musik Bandung meluluskan 60 sarjana yang berlangsung di Hotel Prime Park, Jalan PHH Mustofa, Kota Bandung pada Rabu (18/10).
Redaktur : Ridwan Abdul Malik
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News