8.000 Ton Sampah Belum Terangkut, Begini Upaya Pemkot Bandung

“Besok, kami akan menghadap Komandan Pussenkav yang punya lahan di Cirata. Kalau diizinkan, kami akan manfaatkan,” jelasnya.

Ia menerangkan, dengan adanya status tersebut, Pemkot Bandung siap untuk memanfaatkan anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) untuk mengatasi masalah sampah di wilayahnya.

“Sehingga kalau perlu anggaran karena kami sudah berlakukan kedaruratan, tentu dana BTT bisa dimanfaatkan. Tapi tergantung izin Pussenkav, kalau tidak diizinkan kami tetap mendorong TPA Sarimukti, tetapi di sana belum normal,” ungkapnya.

Kata Ema, sampai hari ini, ada sekitar 8.000 ton sampah yang belum terangkut. Apabila alternatif tidak segera diambil, maka dikhawatirkan bisa semakin memburuk.

“Kalau kami 241 ritasi, kemarin Bandung baru 100 ritasi. Kalau tidak ada alternatif lain, tentu akan kewalahan. Hitungannya 1.300 setiap hari sekarang sudah 8.000 sekian ton sampah yang tidak bisa kami geser ke TPA,” tuturnya.

Makanya kami benar-benar ingin mendapatkan data dukung untuk memanfaatkan lahan milik Pussenkav. Saya punya keyakinan itu bisa dimanfaatkan,” lanjutnya.

Sementara itu, salah seorang warga Bandung asal Margahayu, Maman (31) mengatakan, sudah satu minggu tak ada petugas kebersihan yang mengangkut sampah di rumah kontrakannya.

Maman sendiri mengetahui kalau saat ini operasional pembuangan sampah sedang terhambat karena TPA Sarimukti yang kebakaran sejak Sabtu (18/8) malam dan belum padam.