Warga Terdampak Proyek Underpass Batutulis Tagih Janji Perbaikan Rumah ke Kontraktor
Dalam tayangan satu video menunjukan gelas dan piring yang berada di lemari bergetar sangat keras.
Sementara, video lainnya menunjukan air dalam bak mandi bergoyang seperti diguncang gempa bumi.
"Getaran sudah berlangsung sebulan lebih. Sehari bisa 3-4 kali terasa getaran. Waktu awal-awal getarannya sangat kuat, sampai serpihan dari atap jatuh, ada dinding yang retak, genteng bergeser," kata Tono.
Saking cemas rumahnya khawatir roboh, Tono berinisiatif mendirikan bangunan darurat. Namun, karena tidak punya biaya, bangunan yang berada di samping rumahnya itu sampai saat ini masih berupa rangka.
"Rumah saya kan bukan bangunannya yang kokoh, apalagi rumah saya tingkat dua. Jadi, punya rencana mindahin barang-barang ke sana, tetapi belum jadi," ujar dia.
Ketua RW 08, Franki Pulung mencatat ada sekitar 21 rumah di wilayahnya yang mengalami keretakan tembok dan lantai dengan skala kerusakan yang berbeda.
"Ada penambahan lagi dua rumah, jadi total 21 rumah di tiga RT yang terdampak proyek itu," kata Franki.
Franki menyatakan pihak PT Yasapola Remaja selaku kontraktor proyek pembangunan kawasan Stasiun Batutulis dan Underpass menyatakan bersedia memperbaiki bangunan rumah warga yang rusak.
Warga terdampak proyek pembangunan Underpass Batutulis menagih janji perbaikan rumah dari pihak kontraktor yang semula akan diberikan pada Juli 2023.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News