Ngumbah Kujang Kembali Dilakukan Sebagai Tradisi Kota Bogor
jabar.jpnn.com, BOGOR - Tradisi Ngumbah Kujang selalu dilakukan dalam rangkaian Hari Jadi Bogor (HJB). Di usianya yang kini menginjak 541 tahun, Tugu Kujang kembali dibersihkan oleh segenap tim yang terdiri dari berbagai unsur.
Di antaranya, personel dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Pemadam Kebakaran (Damkar), anggota Yonif 315/Garuda didampingi para budayawan dan sesepuh Kota Bogor.
Ngumbah Kujang juga disaksikan langsung Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim.
"Kang Tjetjep Thoriq yang menginisiasi mulainya mengumbah Kujang di tahun 90. Ini menjadi bagian dari tradisi kota Bogor di dalam rangka memperingati hari jadinya yang ke setiap tahun," ucap Dedie dikutip Sabtu (10/6).
Dia menerangkan, prosesi ini sempat terhenti imbas dari pandemi Covid-19. Namun, dengan kondisi yang membaik ke depan, Dedie berharap tradisi ini bisa dilestarikan.
"Tujuannya untuk mengenang dan mengingatkan betapa leluhur-leluhur kita punya satu visi mempersatukan bangsa melalui sebuah kesamaan simbol berupa Kujang," tuturnya.
Simbol tersebut, sebagai penguatan tali persaudaraan, menyatukan segala perbedaan, hingga menjadi simbol kesejahteraan. Kujang bukan menjadi alat untuk membunuh.
"Generasi muda harus mengenal tradisi ini. Tradisi Sunda, Jawa Barat, khususnya Bogor. Kita lestarikan ke depan sebagai bentuk warisan yang non-benda yang terus-menerus kita jadikan pengingat untuk membangun kesejahteraan masyarakat," terangnya.
Ngumbah Kujang kembali digelar sebagainsalah satu rangkaian HJB ke-541, sekaligus menjaga tradisi di Kota Bogor
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News