MUI Jabar Minta Polisi Usut Motif Polemik Salat Id Ponpes Al-Zaytun Indramayu
jabar.jpnn.com, INDRAMAYU - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat meminta kepolisian untuk mencari tahu maksud dan tujuan pelaksanaan salat Idulfitri yang tidak biasa di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun, Indramayu.
Sekretaris MUI Jabar Rafani Akhyar mengatakan, pihaknya mendorong agar aparat penegak hukum dan pihak terkait segera menanyakan maksud Al-Zaytun menggelar salat tak lazim itu.
Menurutnya, pelaksanaan salat id di Ponpes Al-Zaytun menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.
"Ini tiba-tiba muncul hal kontroversi kan bisa membuat gaduh. Jadi ya patut diselidiki lah mungkin oleh aparat bisa ditanya ke pimpinan Al-Zaytun apa maksudnya gitu, karena menguat gaduh kan ramai di medsos," katanya dikonfirmasi, Selasa (25/4).
Kemudian, MUI juga bakal mendalami pelaksanaan salat id dengan mencampur jemaah laki-laki dan perempuan di Al-Zaytun.
Kata Rafani, hal ini harus dilakukan untuk meredam kegaduhan di masyarakat.
"Jadi, nanti MUI juga akan mendalami tapi aparat saya kira tidak salah kalau ya menanyakan ke pimpinan Al-Zaytun itu," ujarnya.
Sementara itu, Ponpes Al-Zaytun di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu ini memang seringkali menuai kontroversi.
MUI Jabar meminta aparat untuk mendalami Ponpes Al-Zaytun di Indramayu yang melaksanakan salat id dengan cara tidak biasa.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News