House of Hope Jadi Training Center Para Disabilitas Dalam Berkreasi dan Menyalurkan Bakatnya
“Berbicara pekerjaan, masih banyak disabilitas yang tidak memiliki ijazah formal. Ketika dia tidak memiliki ijazah, sangat sulit untuk bekerja, terutama di sektor formal karena ijazah menjadi persyaratan dalam bekerja. House of hope ini bisa menjadi jembatan, memberi pelatihan, diarahkan dan disalurkan bakatnya. Sehingga nanti harapannya, penyandang disabilitas yang ada di sini bisa mandiri,” katanya.
Dante pun menginginkan House of Hope bisa menjadi model untuk pemberdayaan penyandang disabilitas.
Konsep ini pun kata dia, bisa digunakan di kabupaten/kota di Indonesia sehingga mereka nantinya bisa bersaing dan memberikan kontribusi di lingkungan masyarakatnya.
“Karena kesempatan, peluang pelatihan, itu perlu diberikan kepada penyandang disabilitas. Siapapun menjadi bisa karena dilatih, nah sering kali pelatihan tidak ada, kesempatan tidak dibuka sehingga para penyandang disabilitas tidak punya peluang untuk berkembang. Di sini memberikan ruang, dan ini bisa menjadi model untuk daerah lain untuk diterapkan,” ujarnya. (mcr27/jpnn)
House of Hope, training center bagi penyandang disabilitas ini menjadi pusat pelatihan anak-anak disabilitas dalam mengembangkan bakat dan kreasinya.
Redaktur : Yogi Faisal
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News