Khawatir Terpapar Covid-19 di Sekolah, Wali Murid Minta Pemkot Depok Menghentikan PTM
jabar.jpnn.com, DEPOK - Kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok untuk tetap melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) di tengah lonjakan kasus Covid-19 mendapat beragam respons dari sejumlah pihak.
Ketua Komite SMPN 27 Depok Ahmad Nadhif menilai, pelaksanaan PTM seharusnya menyesuaikan dengan situasi dan keadaan yang ada, agar target pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
"Kalau banyak risiko dari PTM sebaiknya tidak perlu dipaksakan. Karena pembelajaran tidak akan terselenggara dengan baik. Apalagi kalau siswa atau guru sakit," katanya, pada Rabu (2/2).
Menurutnya, PTM 100 persen yang masih diselenggarakan Pemkot Depok terlihat terlalu memaksakan. Sebab keselamatan siswa dan guru terancam saat menjalani PTM.
“Kalau yang saya lihat di PTM ini, semua menunggu ada guru atau siswa positif Covid-19 baru PTM di sekolah berhenti. Ini tentu tidak ada upaya pencegahan, yang ada sudah jatuh korban baru bertindak,” tegasnya.
Nadhif mengatakan, protokol kesehatan yang diterapkan sekolah juga terkesan hanya formalitas. Karena pada praktiknya siswa tetap berkerumun dan tidak bisa menjaga jarak saat PTM berlangsung.
"Protokol kesehatan juga hanya formalitas. Dilarang ini dan itu, tapi tetap saja yang dilarang masih melakukan dan melanggar," ucapnya.
Di tempat lain, salah satu Wali Murid SDN Depok 1 Nurhayati mengaku sangat khawatir dengan PTM ini, terkhusus PTM di jenjang SD.
Kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok soal pembelajaran tatap muka (PTM) di tengah lonjakan kasus Covid-19 mendapat sorotan dari berbagai kalangan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News