PTM 100 Persen di Depok Berlanjut, P2G: Kami Sangat Prihatin
jabar.jpnn.com, DEPOK - Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) angkat suara, soal rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Depok yang akan terus melanjutkan pembelajaran tatap muka (PTM) meski kondisi pandemi Covid-19 sedang mengalami lonjakan.
Kepala Bidang Advokasi P2G Iman Zanatul Haeri mengaku sangat prihatin jika PTM di Kota Depok tetap dilakukan.
Ia menilai, seharusnya Pemkot Depok mengambil skema kebijakan lain selain PTM. Di mana kebijakan tersebut tetap bisa digunkan dan tidak terlalu berdampak kepada siswa dan guru.
“Kami sangat prihatin kalau masih PTM 100 persen. Harusnya Pemkot Depok memikirkan skema pembelajaran lain selain PTM. Misalnya dengan menerapkan hybrid learning. Artinya tidak meniadakan PTM 100 persen, hanya menguranginya saja,” tutur Iman saat dihubungi, Selasa (1/2).
Iman mengingatkan agar Pemerintah Kota (Pemkot) Depok bisa memperketat pengawasan kepada siswa. Baik di sekolah ataupun di luar sekolah.
“Selain di dalam sekolah, penting juga mengawasi siswa ketika pulang sekolah. Saat nongkrong misalnya. Itu juga berpotensi menularkan Covid-19," terangnya.
Dirinya menyebut, seharusnya Dinas Pendidikan Kota Depok melakukan koordinasi dengan Satpol PP, Polisi dan Dishub untuk memberikan peringatan bagi siswa yang berkerumun di luar sekolah.
Iman mengatakan penting juga dilakukan tes swab acak secara berkala dan Active Case Finding (ACF), agar bisa melakukan pemetaan penularan Covid-19.
Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) merasa prihatin jika Kota Depok masih menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen, lantaran kasus Covid-19 yang kian meningkat setiap harinya
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News