Tingkat Partisipasi Pemilih di Jabar Menurun, IPRC: Citra Buruk Demokrasi
Di sisi lain, keberadaan partai politik (parpol) dengan masing-masing pasangan calon (paslon) yang diusung bisa jadi membuat masyarakat kurang minat datang ke TPS dan memberikan suaranya.
Sebab, paslon dinilai tidak menawarkan program kerja yang menarik.
"Saya pikir calon juga ya dalam hal ini, tanda kutip, seharusnya juga memastikan masyarakat aktif melalui relawannya. Jadi mereka harus bisa semaksimal mungkin membuat masyarakat hadir dalam pemilu," ungkap Indra.
Kemudian, dari sisi hari juga bisa jadi menjadi masalah yang harus dipecahkan. Pemilihan hari Rabu meskipun libur membuat masyarakat yang bekerja di luar kota enggan untuk pulang, hanya untuk mencoblos.
Walaupun ada perusahaan yang meliburkan dua sampai tiga hari, tapi mayoritas hanya pada saat hari H saja. Di Kota Bandung saat ini banyak pekerja mulai di daerah industri Karawang, Bekasi, atau Jakarta.
"Jadi pemilihan hari ini juga harus dipastikan efektif atau tidak. Jika tidak, harus ada cara agar pemilih di luar kota yang tidak pulang tetap bisa memilih,” tandasnya. (mcr27/jpnn)
Pengamat Politik mengomentari rendahnya angka partisipasi pemilih dalam Pilkada Serentak 2024 di Kota Bandung.
Redaktur : Ridwan Abdul Malik
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News