Maju di Pilgub Jabar, Jeje Wiradinata Akui Tidak Keluarkan Biaya Besar
jabar.jpnn.com, BANDUNG - Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 2, Jeje Wiradinata sebut biaya politik yang mahal memunculkan sejumlah praktik korupsi.
Dia menuturkan, biaya politik tinggi itu sebagai konsekuensi atas desain pemilu yang dilegalkan dalam Undang-Undang Partai Politik, Undang-Undang Pemilu dan Undang-Undang Pilkada.
“Untuk jadi kepala daerah, seorang calon rata-rata menghabiskan miliaran rupiah, sementara gaji kepala daerah baik bupati maupun walikota tidak menutupi biaya politik yang telah dikeluarkan,” ucapnya.
Dia menjelaskan, hal inilah yang menimbulkan praktik korupsi di pemerintahan untuk menutupi biaya politik tinggi yang telah dikeluarkan calon bersangkutan.
Meski maju dalam kontestasi Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2024, Jeje mengaku hingga kini belum mengeluarkan biaya yang tinggi.
Terlebih, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang mengusung dirinya sebagai calon gubernur Jawa Barat bersama Ronal Surapradja tidak meminta mahar.
“Di PDI Perjuangan tidak mahal, karena semuanya gotong royong. Jadi saya tidak harus mengembalikan uang. Karena uang saya gotong royong, milik semua,” tuturnya.
Jeje menegaskan, pilkada bukan bertujuan semata-mata untuk sekadar menang atau kalah dan mengejar kekuasaan, tetapi menyelesaikan masalah rakyat, sekaligus membangun masa depan bangsa.
Cawagub Jeje Wiradinata akui tidak mengeluarkan uang besar dalam kontestasi Pilkada 2024
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News