Elektabilitas Rena Da Frina Pepet Dedie Rachim dan Dokter Rayendra
Sebenarnya, kata Lukmanul, survei ini sebenarnya tidak terlalu mengejutkan karena memang tingkat kepuasan publik terhadap kepemimpinan Wali Kota Bogor–Wakil Wali Kota Bogor sebelumnya, yakni Bima Arya–Dedie Rachim terbilang cukup tinggi.
“Nah, Bu Rena sebagai bagian dari Pemerintahan Bima Arya dan Pak Dedie, saya rasa mendapat citra positif juga dari itu,” ungkapnya.
Rena survei kesukaannya mencapai 72,3 persen. Modal investasi kinerja tersebut disebut-sebut dapat mengantarkan Rena menuju kursi walikota.
“Ya, itu sangat bisa menjadi modal awal Ibu Rena. Dari segi keterpilihan, beliau setidaknya sudah punya modal 17,7 persen. Dengan lebih massif lagi melakukan program blusukan ke bawah, beliau tentu punya peluang yang besar,” ujar Luqmanul.
Menurut Luqman, modal awal elektabilitas tersebut berkaitan pula dengan kinerja Rena Sebagai Kadis PU Kota Bogor. Ia menyontohkan bidang infrastruktur/Pembangunan yang mencapai angka kepuasan 38,9 persen.
Meski begitu, itu dianggapnya tidak cukup, terdapat beberapa persoalan pokok yang masih dikeluhkan oleh warga Kota Bogor yang sifatnya tidak sektoral.
“Selain kinerja selama ini di Dinas PUPR, pekerjaan rumah Rena sekarang adalah menjawab persoalan pokok warga kotanya. Misalnya seperti harga kebutuhan pokok yang 45 persen responden kami menggap masih malah. Begitu juga isu-isu lainnya, seperti Pendidikan, Kesehatan, pengolahan sampah dan sebagainya,” tandas Luqman.
Terkait dengan pesaing, Luqman menyebutkan nama Wakil Walikota (petahana) Dedie Rachim dengan tingkat keterpilihan 20,2 persen.
Berdasarkan hasil survei Puspoll Indonesia, elektabilitas Dedie A Rachim, Dokter Rayendra Rena Da Frina saling mengejar dalam Pilwalkot Bogor 2024.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News