Ace Hasan Serahkan Beasiswa Pendidikan untuk Ratusan Mahasiswa dari 93 Perguruan Tinggi
Dalam kesempatan itu, Ace menceritakan perjalanan dan pengalaman hidupnya. Ia yakin betul, kesuksesan tergantung pendidikan.
"Saya dulu S1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tapi juga aktivis pada 1998 dan menjadi Presiden UIN Syarif Hidayatullah. Tetapi itu mengabaikan tugas pokok mahasiswa, yaitu, belajar di Fakultas Sastra Arab,” ucapnya.
Lulus kuliah S1, Ace melanjutkan kuliah S2 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI).
Pendidikan S2 selesai dalam tiga tahun. Kemudian, terjun ke politik menjadi pengurus Partai Golkar. Pada 2009 maju menjadi calon anggota dewan melalui dapil Banten, tetapi gagal.
"Gagal caleg bukan berarti dunia selesai. Saya bekerja menjadi tenaga ahli dewan pertimbangan presiden dan kuliah S3 Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung program studi pemerintahan. Gelar doktor saya raih dalam waktu 3 tahun," ujarnya.
Pada 2013, Ace menjadi anggota DPR lewat pergantian antar waktu (PAW). Sejak saat itu, Kang Ace tancap gas melahirkan Undang-undang Pengelolaan Keuangan Haji.
"Kemudian pada 2015, maju dan terpilih menjadi anggota DPR lewat Dapil Banten," ungkapnya.
Ace menjelaskan, alasan terjun ke politik, sebab melalui politik dapat membantu masyarakat. Jika tidak dikawal secara politik, mungkin biaya haji akan mahal.
Wakil Ketua Komisi VIII DPRI RI Tubagus Ace Hasan Syadzily menyerahkan beasiswa pendidikan kepada ratusan mahasiswi dari 93 perguruan tinggi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News