Misteri Kematian Akseyna Ahad Dori: Polisi dan Universitas Indonesia Saling Lempar Tanggung Jawab
jabar.jpnn.com, DEPOK - Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) menggelar aksi simbolis terhadap misteri kasus meninggalnya Akseyna Ahad Dori di Danau Kenanga UI pada Maret 2015 silam.
Ketua BEM UI, Melki Sedek Huang mengatakan kasus meninggalnya Akseyna 8 tahun yang lalu itu sudah dianggap sebagai kasus kemanusiaan yang tak kunjung selesai di UI.
“Sekarang jadi bola panas yang sangat liar antara pimpinan UI dan kepolisian. Ketika kami coba untuk menanyakan ke UI, selalu bilang bahwa teman-teman bisa menuntut pada pihak kepolisian,” ucapnya, di lokasi, Jumat (31/3).
Namun, ketika ditanyakan kepada pihak kepolisian, selalu dikatakan bahwa UI yang menutup pintu, sehingga pihak kepolisian tidak bisa bergerak dalam kasus ini.
“Ketika kami mendatangi keluarga korban, rupanya keluarga korban itu bersepakat bahwa mereka butuh UI buka suara, dan meminta berkas yang ada di kepolisian itu segera diselesaikan,” terangnya.
Baginya, ada dua hal yang harus dituntut keras. Pertama mahasiswa UI meminta kepada seluruh aparat penegak hukum yang terlibat untuk segera menyelesaikan kasus ini.
“Karena fakta-fakta sudah ada, alat bukti sudah dikumpulkan, puluhan orang sudah diwawancara untuk masuk dalam kasus penyelidikan dan penyidikan. Sehingga bagi kami seharusnya sudah tidak ada lagi halangan untuk kemudian bisa mencari fakta-fakta dan kejelasan baru soal kasus Akseyna,” tuturnya.
Kedua, pihaknya sangat menyayangkan pimpinan kampus UI yang tidak mau buka suara sedikitpun terkait kasus Akseyna.
Ketua BEM Universitas Indonesia, Melki Sedek Huang sebut 8 tahun kasus kematian Akseyna yang tak kunjung ada titik terang seperti bola panas yang sangat liar.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News