Bio Farma Group Dorong Industri Healthcare Indonesia Naik Kelas
jabar.jpnn.com, BANDUNG - BUMN Farmasi PT Bio Farma (Persero) (Bio Farma), PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Kimia Farma Apotek (KFA) telah menandatangani kerja sama strategis dengan Indonesia Investment Authority (INA), didukung oleh Silk Road Fund (SRF), pada Minggu (13/11) di Hotel Indigo Seminyak, Bali.
Penandatanganan tersebut disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN, I Pahala Mansury dan Komisaris Utama Bio Farma, Tanri Abeng.
Selain itu para pihak yang menyepakati kerja sama ini adalah Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), Honesti Basyir, Direktur Utama Kimia Farma, David Utama, Direktur Utama KFA, Nurtjahjo Walujo Wibowo, Chairwoman of the Board of Directors SRF, Zhu Jun, serta Chief Executive Officer Indonesia Investment Authority (INA), Ridha Wirakusumah.
Wakil Menteri BUMN, I Pahala Mansury mengatakan kerja sama ini bentuk upaya konkret dari Kementerian BUMN dalam hal ini holding farmasi untuk bisa mengembangkan sektor kesehatan.
"Indonesia setelah melewati pandemi tantangannya adalah bagaimana sektor kesehatan ini bisa diakses dan dijangkau masyarakat. Tentunya juga kerja sama ini mendorong untuk lebih mandiri," ucap Pahala.
Dirinya tidak memungkiri, Indonesia dalam bidang healthcare masih didominasi produk impor.
Dengan kerja sama ini, Pahala berharap Kimia Farma dan Kimia Farma Apotek tidak hanya dapat melakukan distribusi produk, tetapi juga dapat mengembangkan dan riset produk secara mandiri.
"Yang terpenting adalah meningkatkan kualitas pelayanan healthcare untuk masyarakat di Indonesia yang lebih baik," ujarnya.
Bio Farma Group melakukan penandatanganan kerja sama sebagai wujud untuk mendorong industri healthcare Indonesia naik kelas.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News