Melaui Paten, Bio Farma Siap Wujudkan Kemandirian Vaksin Indonesia
jabar.jpnn.com, BANDUNG - Dalam rangka meningkatkan daya saing global untuk produksi vaksin, Bio Farma memiliki strategi yakni mematenkan hasil-hasil inovasi dari dalam maupun luar perusahaan.
Selain meningkatkan daya saing global, paten vaksin juga merupakan target Bio Farma untuk mencapai tujuan kemandirian vaksin nasional. Hal itu dilakukan, agar negara tidak lagi tergantung pada sektor impor terutama dalam hal penyediaan raw material.
"Kita sering mendengar, industri farmasi di Indonesia seperti tukang jahit, bahan dan peralatan dari luar (negeri) padahal kita punya kemampuan menjadi desainer," ucap Direktur operasi PT Bio Farma Rahman Roestan dalam keterangan tertulisnya kepada JPNN.com, dikutip Rabu (23/11).
"Untuk meningkatkan kemampuan anak bangsa ini jadi PR kami ke depan agar Indonesia bisa mandiri di bidang kesehatan," sambungnya.
Soal inovasi, kata Rahman, Bio Farma sangat mengutamakan ide-ide dari internal perusahaan yang sifatnya bottom up. Unit-unit kerja diberikan keleluasaan untuk mengajukan ide inovasi sekecil apapun yang nantinya akan diverifikasi oleh PT Bio Farma.
"Perusahaan akan memberikan arpesiasi kepada pemenang," tuturnya
Ada tiga kategori ide dan inovasi yang diapresiasi oleh PT Bio Farma kepada pegawai yang memiliki ide inovasi dengan standar bisa memberikan keuntungan terhadap perusahaan baik berupa efisiensi atau pendapatan.
Kategori pertama adalah inisiatif. Dalam kategori ini perusahaan mendapatkan keuntungan berupa efisiensi dan pendapatan yang paling minimal.
Melaui paten, Bio Farma berupaya meningkatkan daya saing global soal produksi vaksin. Hal itu dilakukan untuk mewujudkan kemadirian vaksin Indonesia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News