Banyak Kejanggalan Dalam Peristiwa Duka SMPIT Al-Hikmah, KPAI Minta Disdik Periksa Sekolah
jabar.jpnn.com, DEPOK - Komisioner KPAI Retno Listyarti angkat bicara ihwal hanyutnya empat siswa SMPIT Al-Hikmah di Curug Kembar, Puncak, Kabupaten Bogor saat mengikuti LDKS, pada Rabu (12/10)
Dari empat siswa yang hayut terbawa arus, tiga di antaranya ditemukan meninggal dunia, sementara satu siswa lainnya masih dalam proses pencarian petugas gabungan.
Retno menilai peristiwa seperti ini berulang hampir di setiap tahunnya. Pada Jumat, 21 Februari 2020, kegiatan susur sungai yang diikuti 257 pelajar SMPN 1 Turi, Sleman juga berujung petaka, dengan korban 10 siswi meninggal dunia.
Pada Jumat, 15 oktober 2021, terjadi tragedi memilukan di mana sebanyak 21 siswa MTs di Ciamis menjadi korban dari kegiatan susur sungai yang diselengarakan oleh pihak sekolah MTs Harapan Baru Cijantung, di mana 11 siswa meninggal dunia.
Kini, pada 13 Oktober 2022 empat siswa SMPIT Al-Hikmah Depok hanyut di sungai saat mengikuti kegiatan tracking di wilayah Curug Kembar, Cisarua, Kabupaten Bogor.
“Atas kejadian ini, saya menyampaikan duka cita mendalam kepada seluruh keluarga korban, semoga ayah dan ibu korban diberikan kekuatan dalam menghadapi musibah ini.” Ucap Retno dalam keterangan resminya, dikutip Senin (17/10).
Dirinya juga sangat menyayangkan sikap pihak sekolah yang tidak bijak dalam menyelenggarakan kegiatan di alam bebas saat musim hujan dan cuaca ekstrem.
“Padahal, saat hujan lebat segala kemungkinan bisa terjadi, mulai dari tanah longsor, banjir, sampai kemungkinan banjir bandang di lokasi curug tersebut,” terangnya.
Komisioner KPAI Retno Listyarti meminta Disdik Kota Depok untuk melakukan pemeriksaan terhadap SMPIT Al-Hikmah atas peristiwa yang menimpa siswanya saat LDKS.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News