65 Ribu Honorer Nakes di Jabar Minta Diangkat Jadi PPPK

“Tolong pemerintah pusat memikirkan juga kemampuan daerah di dalam penggajian, di dalam penganggaran. Guru honorer beberapa tahun lalu mereka diangkat menjadi ASN, bahkan sebagian ada yang tertunda masalah penggajian karena dibebankan kepada daerah,” jelas dia.
Maka dari itu, Saeful meminta kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk turut serta mencarikan solusi supaya honorer nakes dan non nakes bisa tetap bekerja di faskes tempatnya mengabdi belasan hingga puluhan tahun.
“Karena kalau kami nakes dan non nakes yang bekerja di fasilitas pemerintah tidak mendapatkan pengupahan yang layak di bawah UMR daerah masing-masing,” tuturnya.
Permintaannya pun berdasar, sebab selama ini nakes dianggap sebagai garda terdepan dalam penanganan Covid-10, khususnya.
Namun, upah yang diterima nakes justru jauh dari kata layak.
“Jadi kami yang katanya pelayan masyarakat, kami yang katanya garda terdepan, tetapi dari segi pengupahan kami jauh dari kata layak. Apalagi dengan adanya PP ini kami akan dihilangkan,” ucapnya. (mcr27/jpnn)
FKHF Jabar meminta Pemprov Jabar agar segera mengangkat puluhan ribu nakes dan non nakes honorer ke dalam formasi PPPK.
Redaktur : Ridwan Abdul Malik
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News