Muhammad Farhan: Pengelolaan Stadion GBLA Oleh Swasta Harga Mati
jabar.jpnn.com, BANDUNG - Polemik pengelolaan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) hingga kini masih menemukan jalan buntu. Pasalnya, hingga kini stadion kebanggaan warga Kota Bandung itu masih mati suri dan terbengkalai.
Padahal, Stadion GBLA diproyeksikan menjadi kawasan Sport Tourism Center selain menjadi Home Base Persib Bandung.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi 1 DPR RI dari Fraksi NasDem asal Bandung, Muhammad Farhan menilai, pengelolaan oleh pihak swasta, dinilai jadi jalan terbaik untuk memajukan Stadion GBLA agar tak menjadi aset mangkrak.
"Pengelolaan GBLA oleh swasta jadi solusi terbaik bagi semua pihak. Kita harapkan nanti, Pemkot akan mendapat jaminan mendapatkan PAD, masyarakat diberdayakan dan Persib memiliki kepastian home base," ujar Farhan dalam keterangan tertulisnya kepada JPNN.com, Rabu (11/5).
Farhan menilai, kejelasan regulasi bagi mitra yang mengelola GBLA harus tegas. Diketahui, saat ini proses lelang Kerja Sama Pengelolaan (KSP) Stadion GBLA dengan pihak ketiga sebagian besar telah ditempuh.
"Hal terpenting adalah dasar hukum yang kuat untuk pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) Pemkot Bandung oleh swasta. Artinya kita pastikan semua pihak memiliki kepatuhan pada dasar hukum dan prosedur yang benar," terangnya.
Farhan memastikan, pengelolaan GBLA secara profesional mutlak diperlukan. Terutama, lanjutnya, ada kejelasan bagi Persib Bandung terkait hak penggunaan GBLA.
"Tentu saja, dan menurut saya yang paling cocok tentu saja PT. Persib Bandung Bermartabat. Saat ini Persib bisa menggunakan stadion dengan membayar sewa, setiap kali menggunakan GBLA," terangnya.
Polemik Stadion GBLA masih belum menemukan solusi. Anggota DPR RI Muhammad Farhan angkat bicara. Simak Penjelasannya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News