Komisi IV DPRD Kota Bogor Temukan Lalat yang Hinggap di Hidangan MBG Bosowa Bina Insani

Sekretaris Komisi IV, Juhana, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk dari fungsi pengawasan DPRD terhadap pelaksanaan program pemerintah.
Sehingga ke depannya DPRD Kota Bogor dapat membantu pelaksanaan program dengan memberikan masukan yang meningkatkan kualitas pelaksanaan MBG di Kota Bogor.
"Prinsipnya kami mendukung program pemerintah MBG ini yang luar biasa manfaatnya, tetapi karena adanya kejadian ini, kami perlu mengetahui juga proses yang ada sheingga bisa membantu dengan memberikan masukan untuk perbaikan," kata Juhana.
Selain melakukan pemeriksaan, Komisi IV DPRD Kota Bogor juga menyempatkan waktu untuk berdiskusi dengan pihak Yayasan Bosowa Bina Insani dan pengelola Dapur SPPG bersama dengan Pemkot Bogor.
Berdasarkan hasil diskusi, dapat diketahui bahwa kejadian keracunan massal yang terjadi ini dapat dikategorikan sebagai status Kejadian Luar Biasa (KLB) karena hampir 10 persen korban dari jumlah penerima manfaat.
Sebab berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Dinkes Kota Bogor, hari ini telah masuk informasi adanya korban baru.
"Dari Informasi ada masuk lagi pagi ini. Sehingga bisa dikatakan bahwa ini masih berkembang untuk jumlah korban, mungkin hari ini bahkan bertambah," kata anggota Komisi IV, Endah Purwanti.
Dengan adanya kejadian ini, Endah kembali menekankan bahwa DPRD Kota Bogor berkomitmen untuk mendukung program pemerintah pusat yang bermanfaat bagi masyarakat. Sehingga pengawasan harus diperketat agar keracunan massal tidak lagi terjadi di kemudian hari.
DPR Kota Bogor temukan ada lalat yang hinggap di hidang MBG hingga temukan kondisi dapur SPPG Bosowa Bina Insani yang kurang higienis
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News