KemHAM Jabar Dukung Program Pendidikan Militer Siswa ala Dedi Mulyadi

"Cuma mungkin yang saya pahami, beliau (Dedi Mulyadi) kan tipologi yang pragmatis dan hari ini mungkin orang sudah jenuh juga dengan diskusi, seminar dengan begitu-begitu," katanya.
Soal potensi pelanggaran HAM, Hasbullah memastikan program yang digagas Dedi Mulyadi tidak akan menjadi pelanggaran selama ada kesukarelaan para orang tua siswa, yang anaknya dikirim ke barak militer.
"Artinya, orang kan banyak ketakutan bahwa ketika di militer melakukan salah, akan dipukul gitu-gitu ya, kan ada ketakutan-ketakutan seperti itu, tapi apa yang dipublikasi oleh beliau saya lihat di Youtube-nya, itu tidak terjadi," ucapnya.
"Kalau memang para orang tuanya ikhlas, karena daripada anaknya di masa depan jadi korban dan sebagainya, mending seperti Itu, itu kira-kira," sambungnya.
Menurutnya, selama ini belum ada program yang benar-benar menjadi solusi dari masalah kenakalan remaja.
"Sampai hari ini, masih pada tataran wacana saja kan, ketika ada tawuran yang meninggal, keluar statement, semoga ini menjadi yang terakhir, begitu terus. Itu jadi polemik, kenapa tidak ada langkah yang terukur," ucapnya.
Hasbullah pun berharap ke depan, Pemprov Jabar dapat melibatkan Kanwil KemenHAM dalam berbagai kebijakan Dedi Mulyadi, termasuk program pendidikan berkarakter.
"Ya, saya pikir dari Kanwil KemenHAM tentu sangat mengapresiasi kalau bisa dilibatkan, karna kalau kita buka konten dari KDM, ya hari ini 90% itu bersentuhan dengan HAM ya, mulai dari lingkungan hidup, anak dan berbagai pelayanan yang ada," katanya. (mar5/jpnn)
Kementerian Hak Asasi Manusia (KemenHAM) Jawa Barat turut angka bicara soal program yang digagas Gubernur Dedi Mulyadi.
Redaktur & Reporter : Ridwan Abdul Malik
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News