Program Eliminasi TBC di Kabupaten Bogor Terkendala Jumlah Laboratorium TCM
“Jangan bilang eliminasi (TBC), laboratorium tesnya saja jauh dari kebutuhan,” tegasnya.
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan enam koordinator kader dan beberapa anggota sub sub recipient (SSR), dan melaporkan beberapa kendala di lapangan yang dialami oleh para kader TBC.
Kendala utama mereka adalah jumlah laboratorium TCM yang jauh dari kata ideal.
Idealnya setiap puskesmas memiliki laboratorium TCM sehingga pemeriksaan sampel dahak dari terduga pasien TBC bisa selesai di puskesmas setempat.
Kabupaten Bogor membutuhkan 96 laboratorium TCM lagi, agar pemeriksaan pasien lebih cepat dan dekat.
Staf Program SSR Irwan Irawan menyebut, ada laporan dari kader bahwa sampel dahak yang dibawa ke Puskesmas dibuang karena petugas laboratorium tidak ada di tempat sehingga sampelnya rusak.
"Padahal selama ini Yayasan Akses Sehat Indonesia telah mengupayakan dengan mendorong kader TBC untuk melakukan ‘jemput bola’ yaitu dengan mengambil langsung sampel dahak dari suspek pasien TBC," ujarnya.
Namun, karena kapasitas laboratorium tidak mendukung sehingga petugas laboratorium kewalahan dalam melakukan tugasnya.
Program Eliminasi TBC di Kabupaten Bogor terhambat, lantaran dari 101 Puskesmas yang ada di Bogor hanya 9 puskesmas yang memiliki fasilitas laboratorium TCM.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News