Jasa Tirta II Pasok Air Baku Proyek SPAM untuk Kabupaten Bandung

Berdasarkan data Kementerian PU, pelayanan air bersih di Indonesia masih terbatas. Tercatat pelayanan air bersih baru mencapai 45 persen, sedangkan untuk perpipaan baru mencapai 20 persen.
“Karena itu sangat penting adanya kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah serta pihak swasta dalam proyek penyediaan air bersih bagi masyarakat ini. Saya apresiasi upaya ini dalam hal melakukan kerjasama B to B (business to business). Ini bisa menjadi contoh bagi yang lain,” kata Diana.
Tujuan dari proyek ini adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menyediakan akses air minum yang terjangkau, meningkatkan kesehatan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi.
Namun, untuk dapat menghasilkan air minum, dibutuhkan air baku sebagai bahan utama untuk diolah.
Sehingga peran Jasa Tirta II menjadi sangat penting sebagai pemasok air baku yang menjadi tugas BUMN ini dalam pengelolaan sumber daya air.
“Salah satu indikator RPJMN 2025-2029 adalah meningkatkan akses air minum aman hingga 34,15 persen rumah tangga serta cakupan layanan perpipaan mencapai 38,07 persen. Saat ini, cakupan perpipaan masih 19,76 persen, sehingga diperlukan investasi besar untuk menutup gap 18,31 persen,” ujar Diana.
Kontribusi yang berkelanjutan terus dilakukan Jasa Tirta II untuk ketahanan pangan, air, dan energi.
Jasa Tirta II bahkan memasok 80 persen air baku untuk diolah menjadi air minum bagi Jakarta serta daerah di sekitarnya mulai dari Purwakarta, Karawang, Subang, Bekasi dan lainnya.
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) ditargetkan mampu menyediakan air bersih hingga 1.100 liter per detik.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News