Menjelang Gencatan Senjata, Rumah Zakat Salurkan Lebih Banyak Bantuan ke Palestina
“Insyaallah untuk container shelter mulai dibangun pada pekan ketiga Januari. Sementara masjid darurat pada pekan keempat,” ungkap Murni.
Perang yang terjadi pada Oktober tahun 2023 lalu, Murni melanjutkan telah menyebabkan 45.936 orang meninggal dunia, 70 diantaranya anak-anak dan perempuan. Sedangkan mereka yang mengalami luka-luka sebanyak 109.274 orang dan mengungsi 1,9 juta.
"Kerusakan di Gaza hampir tidak ada yang tidak bisa ditinggali, tenda yang dinaungi dihancurkan," ujarnya.
Ia menyebut gencatan senjata harus terus disosialisasikan melalui berbagai media mulai dari media massa dan media sosial. Dengan harapan agar gencatan senjata bisa berjalan dengan baik.
Chief Marketing Officer Rumah Zakat Didi Sabir mengatakan lebih dari 853 komunitas dan perusahaan yang menyalurkan bantuan ke Rumah Zakat untuk Palestina. Termasuk 773 ribu donatur pribadi yang membantu untuk Gaza, Palestina.
Pada tahun 2024, Rumah Zakat menerima kurang lebih Rp 25 miliar untuk bantuan ke Palestina. Dana tersebut disalurkan secara bertahap melalui wilayah Mesir dan Jordania.
Sedangkan pada tahun 2025, pihaknya menargetkan minimal dapat memperoleh Rp 50 miliar untuk recovery Palestina. Adapun dari raihan zakat yang mencapai 60 persen dari total keseluruhan sekitar 10 persen disalurkan untuk Palestina. (mcr27/jpnn)
Rumah Zakat berencana untuk menambah pengiriman bantuan ke Palestina selama masa gencatan senjata perang antara Israel dengan Hamas.
Redaktur : Ridwan Abdul Malik
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News