Habib Syarief Meminta Kemendikti Saintek Tak Menghapus Tukin Dosen ASN
jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Anggota DPR RI dari komisi X, Fraksi PKB, Habib Syarief Muhammad Alaydus meminta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) untuk membatalkan rencana penghapusan tunjangan kinerja atau Tukin Dosen Aparatur Sipil Negara (ASN).
Habib Syarief menekankan, tukin memberikan tambahan kesejahteraan bagi para dosen ASN sehingga akan berdampak pada kinerja para pengajar di kampus ini meningkat lebih baik.
Selain itu, lanjut Habib, tukin merupakan hak dari para dosen ASN. Bahkan, ia mengusulkan tukin harus ditingkatkan, bukan dihilangkan. Tukin dosen ASN ini sudah diatur dalam Permendikbud Nomor 49 tahun 2020.
"Saya berharap tukin itu ditingkatkan, bukan malah dihilangkan," tegas Habib Syarief saat ditemui di Kota Bandung, Rabu (15/1/2025).
Habib Syarief pun mengaku khawatir dengan keputusan pemerintah soal penghapusan tukin. Pasalnya, jika tukin dihilangkan ada potensi para dosen atau guru besar lebih memilih bekerja di luar negeri daripada di Indonesia.
"Kalau tukin dihapus akan terjadi eksodus besar-besaran, ilmuan handal bisa beralih ke tempat lain," tutur Habib Syarief.
Lebih lanjut, Habib Syarief pun banyak menerima masukan dan keluhan dari para dosen ASN soal belum tukin yang belum cair secara penuh di tahun 2024.
Oleh karena itu, Habib Syarief pun berencana untuk berdiskusi dengan ketua Komisi X DPR RI untuk segera melakukan pemanggilan terhadap Menteri beserta jajaran dari Kemdiktisaintek.
Anggota DPR RI dari komisi X, Fraksi PKB, Habib Syarief Muhammad Alaydus merepons wacana penghapusan tukin dosen ASN di lingkungan Kemendikti Saintek.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News