Kemenkop Siap Jembatani Gakoptindo Dengan BGN Dalam Program Makan Bergizi Gratis
Tingginya permintaan masyarakat terhadap komoditas ini perlu direspon oleh Gakoptindo untuk melakukan diversifikasi produk dan menjaga higienitas proses produksi.
Menkop Budi Arie mengapresiasi upaya dari Rumah Tempe Indonesia dan Gakoptindo yang sudah melakukan diversifikasi produk tempe menjadi beberapa produk unggulan lain seperti kripik tempe, cookies tempe, nugget dan lain sebagainya.
Hal ini menandakan bahwa komoditas tempe dan tahu tidak hanya bisa diandalkan untuk pemenuhan gizi pada program MBG, tetapi juga memiliki potensi ekonomi untuk dipasarkan hingga ke manca negara.
"Perputaran bisnis di Indonesia bisa sampai Rp75 triliun dan bisa menghidupkan hingga 600 ribu pengrajin, ini adalah potensi ekonomi yang sangat luar biasa untuk terus dikembangkan," kata Menkop Budi Arie.
Sementara itu, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/ PCO) Ujang Komarudin yang turut hadir mendampingi kunjungan kerja Menkop Budi Arie menegaskan bahwa program MBG harus memberikan multiplier effect bagi perekonomian masyarakat termasuk kepada UMKM hingga koperasi - koperasi produsen.
Koperasi perlu menangkap peluang ini untuk membentuk suatu program yang dapat mendukung dari program prioritas pemerintah tersebut.
"MBG ini kami harapkan bisa menggerakkan pertumbuhan sektor ekonomi di desa, jadi program MBG ini menjadi program prioritas Pak Presiden untuk memastikan pertumbuhan ekonomi itu jalan," kata Ujang.
Sekretaris Jenderal Gakoptindo, Hugo Siswaya Sekjen berharap dukungan dari pemerintah khususnya Kemenkop untuk dapat mengkomunikasikan keinginan dari Gakoptindo menjadi suplier utama pada program MBG khususnya untuk komoditas tempe dan tahu.
Kemenkop siap memfasilitasi Gakoptindo untuk dapat menjadi supplier kebutuhan tempe dan tahu dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News