Haru Suandharu Sebut Kreativitas Tak Perlu Sekolah, Akademisi Kesenian Bilang Begini
Ira menilai orang yang masih memiliki stigma pendidikan dalam seni tidak penting adalah orang yang wawasannya masih kurang.
Baca Juga:
Karena bagaimanapun sekolah seni tidak hanya mengajarkan kerajinan tangan saja, lebih dari itu banyak hal yang dipelajari seperti belajar bagaimana menyampaikan pesan melalui visual.
"Misal produk-produk craft gitu ya. Artinya ketika kita melihat misalnya tas kulit. saya ingin kesannya maskulin, kesannya feminism, kesannya elegan. Itu kan bahasa kata dari verbal terus kita terjemahkan dalam buat artefak yang visual. Itu kan orang harus belajar ya gitu. Jadi tidak senaif apa yang digambarkan," ujarnya.
Kota Bandung sangat berpotensi untuk menjadi Kota Kreatif di Dunia, untuk itu peranan perguruan tinggi dan sekolah-sekolah seni sangatlah penting bukan sebaliknya.
“Bandung itu punya banyak potensi dalam hal ini orang-orang yang kreatif gitu ya mulai dari industri sablon, industri sepatu terus kemudian industri fashion, peralatan daki gunung,” tuturnya.
Meski industri kreatif menjamur, Ira menilai masih perlu diorganisir dengan lebih baik. Sehingga pemerintah perlu membantu para pelaku ekonomi kreatif ini untuk diarahkan agar bisa mempromosikan karyanya.
“Saya juga pernah jadi melakukan pendampingan dari Disdagin Bandung untuk para pengusaha yang terpilih selama 3 bulan untuk kemudian menghasilkan karya. Jadi kalau saya melihat mereka itu punya inisiatif kemampuan tapi perlu dipoles lagi sehingga produk-produknya itu memang diterima secara internasional,” tandasnya. (mcr27/jpnn)
Kata Akademisi kesenian soal pernyataan Haru Suandharu yang bilang kreativitas tidak perlu sekolah.
Redaktur : Yogi Faisal
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News