Kadishub Beberkan Alasan Kota Depok Raih Penghargaan Wahana Tata Nugraha
“Yang penting adalah kita menciptakan sistem yang on track, yang suatu hari nanti bisa mengatasi kemacetan," jelasnya.
Menurutnya, untuk mengurangi kemacetan bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga membutuhkan kesadaran masyarakat untuk lebih sering menggunakan transportasi umum seperti bus, kereta sepeda dan berjalan kaki.
Zamrowi menjelaskan bahwa proses penilaian WTN berlangsung selama dua tahun, dimulai dengan pengajuan data oleh Pemkot Depok.
"Pada tahun pertama, kami mengajukan data, lalu mereka melakukan verifikasi data lapangan. Pada tahun kedua, jika lolos, kami melakukan presentasi," jelasnya.
Presentasi ini hanya untuk Kota Raya atau kota metropolitan. Ada enam kota yang ikut serta Semarang, Surabaya, Depok, Pekanbaru, Palembang, dan Bandung.
Semua kota mendapatkan sertifikat WTN, tetapi hanya lima yang berhasil meraih piala, dengan Bandung hanya mendapatkan sertifikat.
"Alhamdulillah, Depok mendapatkan piala. Menurut kami, ini adalah pengakuan bahwa upaya yang telah kami lakukan dan sistem yang telah kami bangun dihargai. Dewan juri dalam penghargaan ini terdiri dari akademisi dan profesor dari ITB, LSM, serta perwakilan Korlantas dari Mabes Polri," ujarnya.
Ke depan, Pemkot Depok juga berencana melanjutkan kolaborasi ini dengan membangun trotoar di titik-titik lain yang belum tersedia, seperti di Jalan Juanda, Jalan Arif Rahman Hakim, dan Jalan Nusantara.
Kadishub Depok beberkan alasan mengapa Depok bisa meraih penghargaan terkait pengelolaan transportasi publik
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News