Perhepi Luncurkan Buku Pentingnya Stabilisasi Pangan di Indonesia

“Seperti tantangan krisis iklim, tantangan ketidakpastian, geopolitik global, tantangan gangguan dari rantai pasok pangan, bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara di dunia,” terangnya.

“Maka stabilitas pangan ini apakah tetap menjadi sebuah isu? Dan apakah menjadi sesuatu yang harus diperjuangkan bersama-sama agar masyarakat kita, negara kita, ekonomi kita itu bisa terus berkembang dan meraih berbagai tujuan yang sudah kita sepakati bersama,” ujarnya.

Pertanyaan kedua, sambung Bayu, apabila stabilisasi pangan itu adalah sesuatu yang penting dan harus selalu diusahakan, maka bagaimana caranya dan hal apa yang harus disiapkan.

“Apakah menghimpun stok yang dikuasai negara atau yang sekarang dikenal dengan cadangan pangan pemerintah, atau mungkin langkah-langkah semacam memberikan bantuan pangan, mematikan kelompok masyarakat berpendapatan rendah, apakah kemudian melakukan intervensi dan operasi pasar pangan secara terukur, sistematis, dan dengan jangkauan yang cukup?,” bebernya.

Menurutnya, diskusi ini memang perlu dibangun untuk mendapatkan sebuah pemahaman untuk melaksanakan stabilisasi pangan.

“Ketiga, adalah instrumen apa yang seyogyanya dibangun, dikembangkan, diperkuat oleh kita sebagai bangsa maupun negara, agar stabilisasi pangan itu bisa tercapai dan terlaksana secara efisien dan efektif,” terangnya.

Tentunya, saat ini Indonesia memiliki Bulog sebagai lembaga milik negara yang melaksanakan tugas stabilisasi pangan.

Dengan terbitnya buku tersebut, diharapkan bisa menjadi bahan diskusi agar pangan di Indonesia menjadi lebih baik.