Negeri Jiran Buka Pintu Kedatangan Bagi Wisatawan Tanpa Karantina

Dalam aplikasi ini ada layanan PeduliLindungi yang juga dimiliki Indonesia. Sehingga data wisatawan akan langsung terakses melalui aplikasi tersebut di Malaysia.

Selain itu, wisatawan juga tetap harus melakukan tes PCR dua hari sebelum keberangkatan dan dipastikan negative.

“Kalau waktu PCR lebih dari dua hari maka tidak diperbolehkan berangkat,” ujarnya.

Jika wisatawan adalah penyintas Covid-19, 60 hari sebelum keberangkatan bisa melakukan tes antigen. Kemudian menyiapkan asuransi perjalanan dari Indonesia yang dimiliki.

Kata Haryanty, asuransi perjalanan ini penting sebagai pegangan ketika wisatawan terpapar Covid-19 dan harus melakukan karantina di Malaysia.

Di tempat yang sama, Koordinator Divisi Outbond ASITA Jawa Barat Nico Darmawan Effendi mengatakan, wisatawan dari Bandung dan Jawa Barat sangat menantikan untuk bisa berwisata ke Negeri Jiran. Selama ini Malaysia menjadi salah satu destinasi negara paling favorit, selain Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Menurutnya, belum ada penerbangan langsung dari Bandara Husein Sastranegara di Bandung atau Kertajati di Majalengka menjadi salah satu kendala wisatawan yang ingin bepergian ke negara tetangga. Pasalnya saat ini pintu keberangkatan baru dibuka di Jakarta dan Bali.

“Semoga saja karena Malaysia ini sudah mulai buka akses bakal ada pembukaan penerbangan dari Bandung. Karena ini juga akan menaikan perekonomian di Bandung dan Jabar,” ucapnya. (mcr27/jpnn)