Sendi Fardiansyah Terharu Lantaran Dapat Hadiah Pisang dan Talas dari Warga Tak Mampu
Sendi memang pernah mengajak istrinya sahur keliling ke rumah-rumah warga kurang mampu. Salah satunya sahur bersama di rumah Mak Enah.
Karena Sendi melihat rumah itu tanpa kamar dan sumur, spontan dia menawarkan untuk membuatkannya sumur.
Menurur Sendi, apa yang dilakukannya semata-mata karena panggilan hati sebagai tanggung jawab moral dan sosial untuk membantu siapa saja yang memang membutuhkannya. Tentu, sepanjang dirinya ada dan mampu. Termasuk membuatkan Mak Enah sumur.
Terkait dengan pemberian hadiah berupa pisang dan talas, Sendi mengaku sangat terharu dan bahkan malu. Hal itu terlihat saat Sendi menerima dan memeluk Mak Enah dengan mata yang berkaca-kaca.
“Jujur, saya tak bisa menyembunyikan rasa haru saya, sekaligus malu. Kenapa? Karena apa yang saya berikan kepada mereka itu belum seberapa, tetapi, balasan mereka ternyata luar biasa, sampai mencari-cari rumah saya hanya untuk mengucapkan terima kasih,” ujarnya.
Dari peristiwa itu, Sendi ingin mengingatkan semua, khususnya yang hadir di acara, bahwa jangan menganggap rendah masyarakat bawah yang mungkin tak mengenyam pendidikan tinggi.
“Barusan kita menjadi saksi, bahwa orang-orang di bawah yang katanya tak berpendidikan tinggi itu ternyata memiliki akhlak yang sangat mulia. Sebagai orang berpendidikan tinggi seperti saya, harus malu, karena mereka lebih paham tentang berterima kasih,” katanya. (rhs/jpnn)
Bacawalkot Bogor, Sendi Fardiansyah mendapat hadiah dari Minan (77 tahun) dan Mak Enah (63 tahun) sebagai ucapan terima kasih kepada Sendi.
Redaktur & Reporter : Yogi Faisal
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News