Jalin Kerja Sama Dengan BD Company, Bio Farma Fokus Perangi Tuberkulosis di Indonesia
jabar.jpnn.com, BANDUNG - Becton Dickinson and Company (BD), sebuah perusahaan teknologi medis global terkemuka, dan Bio Farma, perusahaan life science milik negara di Indonesia, telah menandatangani sebuah nota kesepahaman (MoU) sebagai upaya bersama memerangi tuberkulosis (TB).
MoU tersebut mencerminkan komitmen yang kuat terhadap kesehatan masyarakat dan inovasi, dan telah ditandatangani oleh pejabat Bio Farma, BD dan disaksikan oleh Menteri Kesehatan RI, Wakil Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, dan pejabat perusahaan lainnya.
Dengan lebih dari satu juta kasus TBC setiap tahunnya, Indonesia mempunyai beban penyakit TBC tertinggi kedua di dunia.
Sebelum pandemi global Covid-19 terjadi, TBC merupakan penyebab utama kematian akibat satu agen infeksius di negara ini.
“Kolaborasi ini merupakan bukti dedikasi kami dalam membantu Indonesia dalam meningkatkan diagnosis TBC, khususnya TBC yang resistan terhadap beberapa obat dan TBC yang resistan terhadap satu obat,” ucap Presiden BD Diagnostic Solutions, Nikos Pavlidis.
Dia mengungkapkan terdorong untuk memberantas TBC di Indonesia.
“Saya terdorong oleh upaya kolektif kami yang sejalan dengan tujuan nasional Indonesia untuk memberantas TBC pada tahun 2030,” terangnya.
Uji BD MAX™ MDR-TB, memungkinkan laboratorium dan dokter untuk mendeteksi bakteri penyebab tuberkulosis dan menentukan apakah bakteri tersebut resisten terhadap beberapa obat atau resisten terhadap satu obat secara bersamaan, sehingga meningkatkan informasi yang tersedia untuk mengarahkan pengobatan optimal bagi pasien mereka.
BD dan Bio Farma jalin kerja sama untuk memberantas kasus TBC di Indonesia pada 2030.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News