Jaga Ruang Digital dari Hoaks Demi Mewujudkan Pemilu Sehat
jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi mengungkap kebutuhan untuk menjaga ruang digital menjadi sangat krusial memasuki tahun politik 2024. Pasalnya, tahun politik kerap kali dimanfaatkan untuk menebar hoaks atau berita bohong demi sebuah kepentingan politik kelompok tertentu.
Hal itu disampaikan Budi Arie Setiadi saat membuka Seminar dan Workshop “Lawan Misinformasi untuk
Pemilu Sehat” yang diselenggarakan di Gedung Sate, Bandung Kamis (16/11).
“Terdapat 153,7 juta pengguna media sosial berusia di atas 18 tahun di Indonesia. Maraknya hoaks berdampak signifikan pada proses demokrasi. Oleh karena itu proses fact checking dan literasi digital sangat penting untuk menjaga ini semua” ucap Budi dalam keterangan tertulisnya kepada JPNN.com, dikutip Sabtu (18/11).
Baca Juga:
Lebih lanjut, Budi menuturkan, platform WhatsApp kerap kali dijadikan media untuk menebar hoaks atau berita bohong yang membuat kegaduhan publik. Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk cerdas dalam menerima infomasi pada tahun politik 2024.
"Saya mohon kepada semua pengguna WhatsApp, tolong kendalikan jempolnya. Cek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya, dan jadi agen informasi dengan mengklarifikasi hoaks yang ada," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemiihan Umum (Bawaslu), Rahmat Bagja mengungkapkan pentingnya menjaga pesta demokrasi ini tetap gembira. Salah satunya dengan melawan hoaks.
“Hoaks bisa menerpa siapa saja, tidak terkait dengan jenjang pendidikan. Penting peranan para penggiat literasi digital untuk mengedukasi masyarakat. Yuk kita jaga pemilu tetap gembira, walau berbeda pendapat masih bisa bercengkrama bersama untuk kebaikan demokrasi indonesia” ujarnya.
Selanjutnya, Manager Kebijakan Publik WhatsApp Indonesia, Esther Samboh menyatakan, pihaknya
memiliki komitmen untuk terus mendukung literasi digital di Indonesia.
Waspada, tahun politik kerap kali dimanfaatkan untuk menebar hoaks atau berita bohong demi sebuah kepentingan politik kelompok tertentu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News