Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual, Ratusan Mahasiswa Uika Bogor Gelar Aksi Unjuk Rasa
Ketua Satgas PPKS Universitas Ibn Khaldun (Uika) Bogor, Dedi Supriadi mengatakan sejak Selasa (3/10) pihaknya terus melakukan penyelidikan ihwal kasus dugaan pelecehan tersebut.
Dedi yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor (Warek) Uika Bogor Bidang Kemahasiswaan itu juga membeberkan perkembangan terkini kasus yang sudah mencoreng nama baik Uika sebagai salah satu kampus islam terbesar di Bogor.
"Penyelidikan secara maraton terus kami lakukan dan masih berjalan sampai saat ini," katanya.
Dedi mengaku jika saat ini Satgas PPKS tengah mengumpulkan keterangan dari berbagai pihak, bahkan sejumlah dosen juga turut dimintai keterangannya demi mengusut tuntas kasus dugaan pelecehan tersebut.
"Beberapa dosen dan mahasiswa juga sudah kami mintai keterangannya. Namun, hal itu belum bisa kami rumuskan karena masih perlu keterangan dari beberapa orang lagi agar kuat data dan informasinya," ujarnya.
Dedi mengatakan akan berusaha semaksimal mungkin agar kasus ini dapat diselesaikan.
Meski begitu, dirinya juga tidak menutup kemungkinan akan membawa kasus ini ke ranah hukum, apabila benar dugaan pelecehan tersebut terbukti terjadi.
"Namun, kalau ada unsur pidananya, tetap kami akan melaporkan (ke polisi). Jadi sekali lagi, ketika di kampus ini ada kasus yang terjadi dan kedua pihak menerima dan siap untuk kekeluargaan, maka kami katakan selesai. Namun, kalau ada yang harus ke penegak hukum, kampus menyerahkan karena nanti ranahnya sudah berbeda," ujarnya.
Ratusan Mahasiswa Uika Bogor menggelar aksi unjuk rasa untuk meminta pihak rektorat mengusut tuntas kasus dugaan pelecehan seksual yang terjadi di kampus.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News