Penolakan Kapel di Gandul Depok, Mohammad Idris: Kami Masih Kota Toleran
jabar.jpnn.com, DEPOK - Wali Kota Depok, Mohammad Idris angkat bicara terkait adanya penolakan kapel, di Kelurahan Gandul, Kecamatan Cinere, Kota Depok.
Idris menerangkan bahwa harus ada izin dari pemilik ruko dan Sertifikasi Laik Fungsi (SLF).
Saat disinggung terkait kota intoleran, dirinya menyebut bahwa kota ini milik bersama dan harus dijaga kedamaian dan kenyamanan.
“Saya rasa ini kota milik kita bersama, kedamaian yang sudah ada, kenyamanan yang sudah ada harus dijaga. Jangan langsung dicap intoleran hanya karena kasus seperti ini," kata Idris, Selasa (19/9).
Idris mengaku selama dirinya menjabat sebagai Wali Kota Depok sudah beberapa kali menandatangani untuk pendirian gereja dan meresmikannya.
“Jangan pernah mengusik tentang masalah perizinan tempat-tempat ibadah, di Kota Depok ada tempat pembinaan pastor, diusik enggak sama waali kota dan pemerintah kota? Kan engga,” ungkapnya.
Menurutnya, jangan hanya karena satu permasalahan kemudian langsung disebut sebagai intoleran.
“Terus cuma gara-gara satu kasus disebut intoleran? Di zaman nabi saja ada orang berzinah kok, terus dibilang zaman nabi kota atau negara zinah, itu kan enggak bisa juga," ungkapnya.
Wali Kota Depok Mohammad Idris meminta jangan hanya karena adanya penolakan kapel di Kelurahan Gandul lantas membuat Depok dicap sebagai kota intoleran.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News