Viral Dugaan Kampanye LGBT Saat Kegiatan OSKM ITB, Rektorat Merespons

“Oleh karena itu, kami mengubah di susunan acara seperti yang tercantum di admission.itb/pmb, kegiatan pelangi itu memang tidak ada. Jadinya orasi warna-warni, sebelumnya namanya orasi pelangi karena itu tradisi dari lama,” tuturnya.
Sedangkan, untuk narasi pembatasan waktu salat Magrib, menurutnya hal itu hanya kesalahan teknis panitia. Sebab, jumlah mahasiswa baru yang mengikuti kegiatan OSKM mencapai 5.000-an orang.
“Panitia sudah mengalokasikan (waktu) salat Magrib dan lainnya di waktu yang ditentukan. Ini kegiatan pertama sejak pandemi dan rupanya proses memobilisasi mahasiwa 5.000 orang berpindah dari satu tempat ke tempat lain itu tidak mudah. Menyadari perlu ada perbaikan, malamnya kami ada evaluasi,” terangnya.
Ia menambahkan, selama pelaksanaan kegiatan OSKM, Rektorat ITB sudah mengkroscek langsung ke lapangan.
Hasilnya, tidak ada bukti adanya kampanye LGBT yang diselipkan pada kegiatan tersebut.
“Kami memang tidak menemukan bukti-bukti ada usaha untuk kampanye atau apapun yang seperti yang disorotkan oleh masyarakat,” ujarnya. (mcr27/jpnn)
Rektorat ITB buka suara soal dugaan kampanye LGBT dalam kegiatan OSKM mahasiswa baru.
Redaktur : Ridwan Abdul Malik
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News