Perhatian Mak-Mak, Ada Kabar Baik Tentang Tahu dan Tempe di Bandung
jabar.jpnn.com, BANDUNG - Setelah menghilang selama tiga hari, tahu tempe kembali tersedia di sejumlah pasar tradisional Kota Bandung. Para pedagang tahu tempe yang sejak Senin serentak tidak berjualan, kini mulai diburu para pembeli.
Salah satunya terjadi di Pasar Kosambi, Jalan Ahmad Yani. Di pasar tradisional ini, sejak pagi hari pembeli sudah mencari tahu tempe. Tisna, satu di antara banyaknya pedagang tahu menuturkan, hari ini dia mulai kembali menjajakan dagangannya.
Di hari pertamanya berjualan, Tisna terpaksa harus menaikan harga tahu sebesar Rp 2.000 untuk setiap bungkusnya. Satu bungkus tahu kuning berisikan 10 buah tahu berukuran sedang.
"Harga per bungkusnya naik Rp 2.000, dari yang awalnya Rp 10.000 jadi Rp 12.000," kata Tisna kepada JPNN.com di kios Pasar Kosambi, Kamis (24/2).
Tisna mengungkapkan, kenaikan harga tahu disebabkan melambungnya harga kedelai. Diketahui harga kedelai di pasaran Indonesia dibanderol Rp 12.500, dari yang semula Rp 9.000.
Selain tahu, untuk menyiasati kenaikan harga kedelai, perajin tempe kini mengecilkan ukurannya.
"Kalau tempe sekarang dikecilkan ukuran tempe per papannya, ya beberapa sentimeter lah gak terlalu besar," ungkapnya.
Kendati ada kenaikan harga, omzet penjualannya tidak berubah besar. Pasalnya, tahu tempe tetap jadi primadona dan diincar pembeli, meski harganya dinaikan.
Setelah libur 3 hari, para pedagang tahu tempe di Bandung kembali berjualan. Harga tahu kini naik dan ukuran tempe diperkecil.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News
