Diminta Uang Mahar Bacaleg Rp 500 Juta, Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Jabar Mundur

Selain itu, Didin juga diminta kepastian kapan bisa membayar. Ia menjawab, akan diusahakan dan meminta waktu paling telat 1 bulan.

Akan tetapi, sore harinya sekretaris kembali meghubungi Didin dan memberitahukan kalau posisi nomor urut 1 akan ditukar dengan Yoyom Romya yang bukan pengurus, dengan alasan Yoyom siap membayar dan Didin akan diberikan nomor urut 2, sebab kontribusi yang tidak besar.

Saat itu, menurutnya, keputusan diserahkan kepada partai. Namun Ia akan mencabut berkas dan dirinya tidak akan mencalonkan diri dalam Pileg 2024.

Sekretaris pun meminta Didin untuk menunggu selama lima menit dan akan dihubungi kembali. Tetapi sampai pagi harinya, tidak ada konfirmasi atau pun pemberitahuan selanjutnya kepada Didin.

“Akhirnya saya mengambil sikap mengundurkan diri, baik sebagai bacaleg atau pun dari keanggotaan Partai Demokrat,” ucapnya.

Kata Didin, keputusannya mengundurkan diri karena merasa sudah tidak dihargai oleh partai kepada kader utama dan pengurus inti.

Selain itu, ketersinggungan dia dengan Sekretaris DPD PD Jabar dengan bahasa yang tidak patut dan secara etika tak pantas.

“Masa saya sebagai pengurus inti DPD dengan mudahnya, cuma karena uang, mau ditukar nomor urutnya, hanya karena saat itu Pak Yoyom siap membayar. Padahal saya menjadi kader dan pengurus partai lebih dari 20 tahun, mulai berdirinya Partai Demokrat,” jelasnya.