Janji Manis Pemkot Bandung Soal Stok Minyak Goreng, Kenyataanya Langka!
Pihaknya mengeklaim stok minyak goreng mencapai 780 ribu liter di Kota Bandung.
"Kalau analisis saya sepintas ini, itu bisa jadi karena stok minyak goreng di toko-toko level mini market terbatas. Begitu buka toko, orang langsung beli, terus habis," kata Yana melalui keterangan resminya, Kamis (17/2).
"Jadi kesannya itu, stok minyak di Kota Bandung menipis. Padahal tidak sama sekali. Masih sangat aman dan terkendali," tuturnya.
Meski stok minyak goreng disebut aman, Yana mengimbau, tetap perlu ada pembatasan dalam pembeliannya.
Maka dari itu, dibentuklah regulasi berupa satu orang hanya bisa membeli maksimal dua liter minyak goreng.
"Ini kami batasi supaya ada keadilan lah. Orang beli paling banyak cuma boleh dua liter. Mudah-mudahan jadi lebih merata, harganya juga harus sesuai dengan pemerintah, jangan lebih dari Rp 14.000," ujarnya.
Yana mengakui, kalau di beberapa titik pasar masih ada pedagang yang menjual lebih dari harga semestinya. Pemkot Bandung dalam hal ini telah mengajukan surat kepada Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Ditjen PDN) untuk mengambil langkah menangani masalah ini.
"Memang masih ada yang menjual dengan harga yang lebih mahal karena mereka pakai stok minyak yang lama. Maka dari itu, kami berinisiatif untuk membuat surat pada Ditjen PDN untuk memberikan kebijakan terkait permasalahan ini," terangnya.
Pemkot Bandung memastikan stok minyak goreng tersedia untuk warga. Namun, kenyataan hanya janji manis semata, minyak goreng masih langka.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News