Pertama Datang ke Bandung Herry Wirawan Berniat Cari Pahala, Eh Malah Cari Dosa
"Suatu waktu saya pernah mampir ke rumah tersebut untuk membereskan saluran air yang rusak. Waktu saya ke rumah, yang ke luar anak-anaknya. Saya tanya 'Bapak ada?', tetapi dia (anak-anak) seperti ketakutan," ujarnya
Saat itu, Agus masih belum curiga. Sampai pada tiga bulan sebelum penangkapan, dua orang santriwati mendatangi rumah Agus untuk meminta surat keterangan perpanjangan domisili.
Ia pun mengaku melihat bentuk tubuh yang tak lazim layaknya anak-anak.
"Saya lihat anak-anak itu keliatan dari umurnya masih muda, tetapi seperti sudah ibu-ibu. Istilahnya sudah dijamah laki-laki," kata Agus.
Sejak 2015 sampai 2021, kata Agus, pesantren tersebut memang tidak banyak menggelar kegiatan keagamaan. Dia menyebutnya seperti rumah biasa dan ada penghuninya, bukan pesantren agama yang lazim dengan kegiatan keagamaan.
"Ya saya suka lihat, anak-anak menyapu di halaman rumah. Kalau misal terlalu lama di luar rumah, dibawa ke dalam. Orangnya tertutup, jarang bersosialisasi sama tetangga," ungkapnya. (mcr27/jpnn)
Ketua RT di lokasi Pesantren milik Herry Wirawan ungkap kisah perkenalanya dengan terdakwa pencabul 13 santriwati di Bandung
Redaktur : Ridwan Abdul Malik
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News