Wafatnya Dokter Raffi Jadi Luka Mendalam Bagi Persib Menjelang Laga Kontra Persis
Jeda panjang, kata Hodak, dimaksimalkan tim untuk memulihkan kondisi pemain yang kelelahan. Namun tim terkejut dengan kepergian dokter Raffi Ghani yang mendadak.
Kata Hodak, kabar buruk itu mengganggu konsentrasi pemain. Terlebih, dia masih berkomunikasi dengan Raffi, beberapa jam sebelum mendiang meninggal dunia.
“Kami punya dua hari istirahat yang baik, tetapi seluruh tim sedikit terkejut dengan apa yang terjadi pada dokter Raffi. Kami tahu dia sakit, tetapi kejadiannya sangat tiba-tiba,” jelasnya.
Hodak mengungkapkan, mendiang memberitahu kondisinya jika sedang sakit dan akan menjalani tindakan operasi. Di hari-hari terakhirnya pun, Raffi masih mendampingi tim di sesi latihan.
Tugas terakhir dokter yang sudah mengabdi selama 15 tahun di Persib itu adalah mendampingi Dedi Kusnandar yang mengalami cedera serius.
“Dia memberi tahu saya malam sebelum operasi, tetapi hingga hari terakhir dia masih datang seperti biasa untuk latihan. Dia ingin bersama para pemain, menjadi bagian dari klub,” ujarnya.
Dalam hidup almarhum Raffi Ghani, kata Hodak, sepak bola adalah dunianya.
“Bagi dia (Raffi Ghani), sepak bola adalah segalanya dalam hidupnya. Keluarganya pun tahu bahwa sepak bola adalah hal terpenting dalam hidupnya. Jadi tentu saja ini adalah kejutan besar bagi kami. Ini jelas merupakan kehilangan besar bagi klub,” tandasnya. (mcr27/jpnn)
Pelatih Persib Bojan Hodak mengaku terkejut atas meninggalnya dokter Raffi Ghani yang terlalu mendadak.
Redaktur : Yogi Faisal
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News