Ada Unsur Kelalaian di LDKS SMPIT Al-Hikmah, Keluarga Korban Siap Tempuh Jalur Hukum
jabar.jpnn.com, DEPOK - Paman mendiang Andini Azzahra Putri, Andhika angkat bicara ihwal sepeninggal keponakannya saat mengikuti LDKS SMPIT Al-Hikmah di Curug Kembar, Puncak, Kabupaten Bogor, pada Rabu (12/10).
Andhika menceritakan sebelum keberangkatan keponakannya ada surat edaran dari sekolah terkait biaya LDKS senilai Rp 450 ribu.
"Dalam lembaran surat tersebut tidak tertulis ke curug, saya tahunya ke Sentul Selatan. Makanya saya kaget ketika ada kejadian ini, kok di Cisarua," ucapnya di lokasi, Senin (17/10).
Baca Juga:
Dirinya menyebutkan jika mengetahui akan pergi ke curug dia juga tidak mungkin memberikan izin, lantaran Andini memang memiliki penyakit asma.
"Almarhumah ini punya sakit asma, tidak mungkin kami mengizinkan kalau di Cisarua, apalagi cuaca di sana dingin dan tentunya kami tidak mau ambil resiko," ujarnya.
Menurut keterangan dari pihak pengelola kamping, tidak ada acara ke curug dalam rundown kegiatan LDKS SMPIT Al-Hikmah.
"Kata pihak marketing acaranya itu hanya menginap dan makan saja, tidak ada jadwal untuk pergi ke curug. Pergi ke curug itu di luar kontrak," ucapnya.
Tak hanya itu, pemandu lokasi juga sempat meminta agar setiap anak didampingi oleh pemandu mengingat peserta masih tergolong anak-anak.
Paman mendiang Andini Azzahra Putri, Andhika menyebut ada indikasi kelalaian dari pihak sekolah dalam peristiwa duka LDKS SMPIT Al-Hikmah di Curug Kembar.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News
