Lelah Hidup di Tengah Ancaman Banjir, Warga Bogor dan Bekasi: Kami Tidak Mau Tenggelam Lagi!

"Tahun 2025 - 2026 penyiapan lahan oleh pemerintah daerah, tahun 2027 proses lelang dan tahun 2028 dimulai pekerjaan konstruksi oleh Kementrian Pekerjaan Umum, tentu ini waktu yang cukup lama. Sementara tiap tahunnya warga harus hidup dihantui banjir di setiap musim hujan tiba," jelasnya.
Sedangkan menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), banjir besar yang dikenal dengan siklus lima tahunan, ke depan bisa menjadi tiga tahunan, bahkan dimungkinkan terjadi banjir tiap tahun dengan potensi volume sama dengan banjir siklus lima tahunan.
"Jika tidak ada upaya percepatan, kami khawatir tahun 2028 kami bisa tenggelam," ungkap Puarman.
Koordinator Aksi Damai, Syamsudin menyampaikan bahwa aksi ini diikuti oleh warga yang terdampak banjir di Bojongkulur dan sekitarnya.
Puncak dari aksi damai ini adalah Surat Terbuka Kepada Presiden, Gubernur Jawa Barat dan Bupati Bogor yang berisikan tentang percepatan normalisasi Sungai Cileungsi dan Cikeas.
"Setelah Surat Terbuka dibacakan, esoknya langsung kami antar langsung kepada Presiden, Gubernur Jabar dan Bupati Bogor," tutup Syamsudin. (mar7/jpnn)
Lelah hidup di tengah ancaman banjir, ribuan warga Bogor dan Bekasi meminta kepada pemerintah agar normalisasi Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas dipercepat
Redaktur & Reporter : Yogi Faisal
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News