4 Wakil Menteri Turun Gunung Demi Ikut Panen Raya Padi di AEWO Mulyaharja Bogor

Panen raya ini dilaksanakan di lahan tiga hektare padi organik, dengan hasil 6,3 ton gabah. Setelah digiling, diperkirakan akan menghasilkan sekitar 3,5 ton beras.
Baca Juga:
Selain mendukung program presiden dalam ketahanan dan kemandirian pangan, kegiatan ini juga berkaitan erat dengan pengembangan sektor pariwisata.
"Apalagi kalau kita lihat sawah dengan lokasi yang indah, dikombinasikan dengan kafe, biomassa, homestay, dan beberapa kedai yang menjual makanan, ini bagian dari usaha kqmi untuk mengubah kebiasaan bisnis hospitality yang tadinya bergantung pada kegiatan pemerintah pusat. Sekarang kami jual ke masyarakat dalam konteks pariwisata," tutur Dedie Rachim.
Dedie Rachim menambahkan, siapapun bisa datang ke sini, konten kreator juga bisa hadir dan melakukan banyak pengembangan wisata lainnya.
Wamenpar, Ni Luh Puspa mengatakan bahwa Mulyaharja merupakan salah satu kelurahan yang memiliki kontribusi besar terhadap sektor pariwisata.
"Seperti yang selalu ditekankan oleh Bapak Presiden, bagaimana ekonomi itu berputar di desa. Dan desa wisata adalah salah satu bukti nyata bahwa ekonomi bisa tumbuh dari desa. Saya apresiasi pengurus desa maupun Pokdarwis di sini yang telah mempromosikan dan menjaga kekayaan alam, surga tersisa di Bogor. Saya rasa ini harus kita jaga bersama," ujarnya.
Wamendagri, Bima Arya, yang juga merupakan Wali Kota Bogor periode 2014–2024, menyampaikan terima kasih kepada Dedie Rachim yang terus mengembangkan "surga tersisa" di Kelurahan Mulyaharja.
Ia menyebut ini sebagai contoh potensi lokal yang bersinergi dengan program nasional.
Empat wakil menteri era Presiden Prabowo Subianto turun gunung demi mengikuti panen raya padi di Kampung Tematik Agro Eduwisata Organik (AEWO) Mulyaharja
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News