Masjid Agung Al Isra Diharapkan Jadi Pusat Ekonomi, Sosial dan Peradaban Kota Bogor
“Kalau hanya satu pandangan atau monokultur biasanya peradaban yang ada cepat punah dan cepat berakhir. Keberagamanlah yang membuat keberlangsungan dan kelanggengan,” kata Zulhas sapaannya.
Sebelumnya Kepala Dinas PUPR Kota Bogor, Rena Da Frina melaporkan pembangunan Masjid Agung selama 7 tahun mulai dari 2016 sampai dengan 2023 dengan total nilai anggaran sebesar Rp 113,3 miliar.
Dimulai tahun 2016 dengan Dinas Wasbangkim selaku penanggungjawab melalui bantuan anggaran Pemprov Jawa Barat sebesar Rp 12,6 miliar dengan lingkup kerja pembongkaran dan bangunan struktur dengan realisasi sebesar Rp 9 miliar.
Pada tahun 2017 tidak ada kegiatan pembangunan. Baru di tahun 2018 kegiatan berlanjut dengan besar anggaran Rp 8,6 miliar dengan lingkup struktur lanjutan.
Tahun 2019 dilakukan kajian struktur oleh Puslitbang Kementerian PUPR dan tahun 2020 tanggung jawab pembangunan dialihkan ke Dinas PUPR Kota Bogor dengan nilai Rp 5,5 miliar dengan lingkup kerja review DED, perbaikan struktur, finishing lantai dan sistem drainase.
Tahun 2021 dengan total anggaran Rp 30,9 miliar lingkup kerja meliputi struktur, arsitektur dan enamel.
Tahun 2022 dengan anggaran Rp 25,8 miliar lingkup struktur, pasar, interior dan ME. Terakhir 2023 dengan anggaran Rp 33,1 miliar dengan lingkup finishing pasak dan interior.
Peresmian masjid diisi tausiyah yang disampaikan Ketua ICMI Pusat, Arif Satria dan ditutup dengan doa oleh Ketua MUI Kota Bogor, KH TB. Muhidin. (mar7/jpnn)
Setelah bertahun-tahun dibangun dengan segudang problematik yang terjadi, akhirnya tepat di 17 Ramadan 1445 Hijriah, Masjid Agung Al Isra Kota Bogor diresmikan.
Redaktur & Reporter : Yogi Faisal
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News