Dedi Mulyadi: Pemprov Jabar Tanggung BPJS Ketenagakerjaan Sopir Ojol
"Sehingga, tadi ada kasus kan misalnya ojeknya patah kakinya diamputasi selama ini membiayai sendiri. Nah, nanti itu sudah dicover oleh asuransi kecelakaan kerja termasuk kaki palsunya, nanti nah kaki palsunya nanti di disiapkan," jelas Dedi.
Disinggung mengenai anggarannya nanti akan seperti apa, Dedi memastikan akan dilakukan secara bertahap.
Namun, untuk empat bulan ini nantinya akan dianggarkan dalam APBD Perubahan 2025.
"Ya, anggarannya bertahap. Kami kan hari ini sekitar sisa 4 bulan. Berarti kan kalau sisa 4 bulan kurang lebih kita siapin Rp60 miliar lah. Nanti tahun depan ya kami nanti berhitung dengan bupati wali kota," jelasnya.
Kendati demikian, Dedi memastikan tidak akan memberikan bantuan kepada daerah yang tidak mau bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk mengcover para Ojol dan para pekerja di sektor rentan.
"Tetapi kalau bupati wali kotanya tidak mau kerja sama, saya enggak akan berikan pada daerah itu. Dan nanti kalau rakyatnya protes, tanya bupati wali kotan, kenapa enggak mau kerja sama," tuturnya.
Adapun Ojol atau sektor pekerja rentan mana saja yang akan mendapatkan BPJS Ketenagakerjaan, Dedi memastikan nantinya akan mengikuti Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). (mcr27/jpnn)
Pemprov Jabar berencana untuk bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk kelompok rentan, seperti sopir ojol, nelayan, dan petani.
Redaktur : Ridwan Abdul Malik
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News