Mencegah Pertumbuhan Rabun Jauh pada Anak, Hoya Edukasi Melalui Miyosmart Goes to School
Pada tahun ini, MGTS dilakukan lebih masif dalam sebuah kegiatan memperingati Myopia Week yang digelar di sejumlah sekolah pada 13-19 Mei 2024.
Managing Director Hoya Lens Indonesia Dodi Rukminto mengatakan, Myopia Week bertujuan untuk menyebarkan informasi bahwa miopi RT sedang berkembang dan mempengaruhi anak-anak di seluruh dunia, serta memberikan edukasi tentang opsi perawatan untuk menahan laju perkembangannya.
“Melalui kegiatan yang sejalan dengan program Miyosmart Goes to School ini, kami ingin menggerakan kepedulian orang tua terhadap kondisi kesehatan anaknya melalui pengecekan mata, edukasi kesehatan mata oleh para ahli,” kata Dodi dalam keterangannya, Senin (20/5).
Dodi menjelaskan, pemeriksaan mata dilakukan karena terindikasi banyaknya anak yang menunjukkan gejala gangguan refraksi, khususnya miopi saat proses belajar mengajar di lingkungan sekolah dan hal ini dapat mengganggu hasil belajar siswa bersangkutan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan di berbagai sekolah pada 800 anak usia 5-15 tahun atau tingkat TK hingga SMP, 67 persen terdeteksi mengalami gangguan refraksi, dan 56 persen diantaranya merupakan Myopia.
Dari jumlah tersebut, hanya kurang dari 50 persen yang telah dikoreksi atau mendapatkan penanganan berupa kacamata single vision.
“Penggunaan lensa Miyosmart membantu penglihatan dan juga menghambat perkembangan miopi. Jadi, tidak benar kalau ada anggapan bahwa penggunaan kacamata justru memperparah miopi,” ujarnya.
Ia menambahkan, selain penggunaan lensa kacamata terapi Miyosmart untuk mengendalikan miopi, Hoya juga terus mengkampanyekan perubahan gaya hidup yang untuk mendukung kesehatan mata dan aktivitas luar ruangan yang sudah terbukti bisa menghambat pertumbuhan gangguan penglihatan ini.
Hoya Vision Care menggelar edukasi tentang penyakit miopi atau rabun jauh pada anak.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News